about blog

blog ini menyangkut semua yang berkaitan dengan saya. Tapi maaf kalau banyak kurangnya,soalnya saya gaptek. ^_^v
Diberdayakan oleh Blogger.

Free Blog Promotion

RSS
blog ini menyangkut semua yang berkaitan dengan saya. Tapi maaf kalau banyak kurangnya,soalnya saya gaptek. ^_^v

HABIS HUJAN TERBITLAH PELANGI

# selamat membaca :D #


KRIIIIING…!
Jam tik tok bergetar dan berbunyi nyaring menunjukkan waktu tepat jam 5. Waktunya aku sholat dan bersiap-siap ke sekolah. Ku buka jendela di kamarku dan kuhirup dengan serakahnya, alangkah segarnya udara dipagi hari ini sesegar aku menyambut datangnya pagi ini.
“Nina,sayang..ayo turun kita sarapan bareng-bareng nih.”panggil ibu.
“iya bu.”sahutku dari kamar yang sibuk meneliti buku pelajaran.
Setelah selesai,aku langsung turun dan bergegas sarapan yang disana ada ayah,ibu,dan adikku.
Dengan cepatnya aku langsung menyantap nasi goreng buatan ibu yang super lezat dalam waktu 5 menit.
“Aduh Nina,perempuan kok makannya rakus gitu sih..”ibu hanya menggeleng-delengkan kepala melihat aku makan dengan lahapnya sekaligus tersenyum karena masakannya di santap habis.
“iya bu, abis enak sih masakan ibu.”jawab aku sambil nyengir kuda.”udah gitu,aku kayaknya bakal telat ke sekolah. Jadi aku berangkat dulu ya , assalamu’alaikum semua..”
Aku langsung berpamitan dan cepat-cepat lari pergi mencari halte dan langsung naik angkot yang melintas jurusan ke sekolahku.
Aduh,udah jam 05.40. Apa masih bisa ketemu dia?
Setelah tepat jam 05.45 akhirnya supir angkot yang kutumpangi menaikkan seseorang yang aku tunggu dan idam-idamkan ke dalam angkot.
“Eh Nina, kita se angkot lagi. Sapa Fauzan yang biasa aku panggil ujan itu dengan basa basi.
“iya Jan,kebetulan lagi ya.hehe”
Di dalam hatiku rasanya ingin aku meloncat setinggi-tingginya karena bisa satu angkot setiap hari dengan ujan ku. Muka ku juga memerah karena kebetulan ujan duduk disampingku dengan dekatnya. Rasanya aku ingin menghentikan waktu ini.
Angkot kami turun di depan gang sekolah. Dan tiba-tiba hujan mengguyur badanku dengan derasnya.
“Nin,jangan ujan-ujanan, Nanti lo sakit .” Ujan langsung menarik tubuh mungilku ke dalam payung dari sweaternya yang wanginya sangat aku sukai, dan aku cuma bisa diam menurutinya.
“Nina Nina, udah gede kok sukanya ujan-ujanan. Dasar..”Kata ujan sambil mengacak-acak rambutku.
“Biarin aja.wee..”Jawabku jaim sambil merapikan rambut.
“Yaudah, kita neduh aja dulu di halte ini sampai ujannya udah nggak begitu deras lagi ya..”Saran ujan sambil memamerkan senyum manisnya.
“I..i..iya Jan.”Jawabku menunduk malu terpesona dengan senyum ujan.
Di halte dengan air yang jatuh dari langit yg di sebut hujan dan Ujan ku yang diam-diam memang aku menyukainya. Hmmm…benar-benar moment yang indah.
AKU SUKA UJAN..
*****

“Dan, tadi pagi gue satu angkot lagi sama Ujan. Udah gitu tadi gue di payungin pake sweaternya kaya di film-film gitu Dan. Senangnyaaa..”
“Iya iya deh yang jadi aktris sama aktor di film ‘mati kena santet’.hehe”ledek Dani.
“Iiihh, lo mah ngeledek gue mulu sih. “ Kataku sebel sambil mencubiti Dani. “Nggak tau apa temenmu ini lagi jatuh cinta se dalam-dalamnya. Huh..”
“Iya Tuan pPuteri, jangan ngambek gitu ya. Nanti imut ya ilang loh. Give me your smile.” Rayu Dani kepadaku.
“Hiiiiii…” Aku meringis sebal sambil memamerkan gigi dengan senyum yang lebar.
“Nah gitu dong, kan tambah lucu.” Dani dengan reflek langsung mencubiti pipiku dengan gemasnya.
Dani adalah teman curhatku yang juga bisa menyenangkan hatiku kalau sedang kacau. Dia yang paling bisa menghibur dan memanjakan aku selayaknya Tuan Puteri.
TEEEEETT…
Tanda bel istirahat habis telah berbunyi.
“Cepetan dong Nin makannya, dari tadi nggak abis-abis. Ngomong mulu si.hehe”
“Iya iya bentar, ini juga lagi cepet-cepet kok.” Kataku dengan mulut penuh dengan somay yang beli di kantin. “Yeee..udah selesai! Ayo kita masuk ke kelas.”Aku bersorak sambil menarik tubuh Dani yang kekar untuk kembali ke kelas.
“Bentar Nin, ada sesuatu dimulut lo tuh.” Dengan sikap cueknya Dani mendekatkan wajahnya dan langsung mengelap saus kacang somay yang menempel di bibirku.
Dag dig dug.. Hatiku langsung bedebar, rasanya mau copot tidak karuan.
Oh my God! Perasaan apa ini?
Aku kan cuma sayang sama Ujan, tapi kenapa hatiku juga berdebar dekat Dani dan aku juga merasa nyaman di samping Dani.
Ujan memang sering membuat aku menangis dan sakit, tapi aku tidak pernah kapok untuk mengejarnya walaupun dia tidak tahu perasaanku. Aku juga selalu senang apabila berada didekat Ujan.
Tapi perasaan apa yang aku rasakan ke Dani?
“Nin, kok malah bengong.” Tanya Dani sambil menepuk pipiku. “Ayo, nanti Pak Udin udah keburu masuk lagi.”
Aku kaget dan langsung mengangguk malu karena ketauan bengong. Dari belakang aku mengikuti Dani seperti ekornya saja.
Dari kejauhan aku melihat Ujan sedang ngobrol dengan seorang cewek sambil memgenga tangannya di koridor yang mungkin di depan kelas cewek itu.
“Nin, lo nggak apa-apa kan?” Tanya dani dengan lembut yang memang juga melihat Ujan.
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun aku langsung lari menjauh dari kelas . “Dan, bilangin Pak Udin gue ijin ke UKS nggak enak badan.” Kataku dengan berlari dan air mata yang mengalir dengan sendiri.
Untung di UKS tidak ada siapa-siapa, jadi aku bisa puas menangis di sini.
TOK TOK TOK.. terdengarr suara ketukan pintu setelah bunyi bel pelajaran yang akan mulai kembali. Dan disana nampak sesosok dengan tubuh yang tegap.
“Kita ijinnya berdua Tuan Puteri..”Ucap seseorang yang paling aku kenal dengan suara beratnya.
Melihat Dani aku langsung reflek berlari kearah Dani dan menangis sejadi-jadinya dalam pelukannya.
*****
“Nin, udah jalan belum?”Tanya Dani dari balik telpon dengan cemas.
“Iya iya Dan, ini bentar lagi gue sampai sana kok.”
Lalu aku langsung memutuskan sambungan telpon dengan menekan sebuah tombol berwarna merah.
Hari ini seluruh kelas XI IPS mengadakan belajar diluar dari sekolah untuk meneliti sebuah tanaman di tempat pekebunan bunga. Kebetulan aku satu kelompok dengan Ujan.
Hari ini cuaca juga sedang gerimis. Aku berjalan sambil melihat tetesan air yang jatuh di payung merah mudaku.
HUJAN.
Itu yang sangat aku sukai dan Ujan juga orang yang sangat aku sukai juga. Walaupun dia suka membuatku sakit dengan dinginnya yang menusuk, tetapi aku tidak pernah kapok bermain dengan hujan dan suka dengan Ujan.
“ Nina..”Dani meneriakiku dan langsung menarikku untuk masuk kedalam. “Ayo bentar lagi pengarahannya mau di mulai.” Kata Dani sambil menyodorkan sapu tangnnya untuk mengelap badanku yang tidak tertutupi baju sekolahku, terkena cipratan gerimis yang mulai menjadi hujan yang ringan.
“he eh, makasih ya..” Kataku sambil tersenyum.
Tapi Dani malah besikap salah tingkah. Aku cuma bisa menertawainya.
Untung kebun ini terbuat dari rumah kaca, jadi kami semua tidak khawatir untuk kebasahan dalam meneliti seluruh bunga yang ada di kebun ini.
“Nina, hari ini gue lagi seneng banget nih..” Kata Ujan di sela-sela sambil meneliti bunga.
“Seneng kenapa emangnya?” Sahutku sambil meneliti setiap detil bunga tanpa mengurangi rasa perhatianku pada Ujan.
“ Tadi pagi Dina udah jawab pertanyaan gue .”
“Emang jawab pertanyaan apa?” Tanyaku dengan was was sambil memegang dadaku takut jantungku keluar mendengar jawaban yang tidak ku inginkan dari Ujan.
“Mmm.. Dina jawab, dia mau jadi cewek gue Nin.” Dengan senyum bahagia Ujan mengucapkan kata yang benar-benar membuat jantungku ini akan meledak.
“Oh.. Selamat ya, akhirnya lo ga jomblo lagi Jan.”Kataku sambil menarik garis senyumku dengan paksa.
“Thanks ya Nina.. Oh iya, gue mau nyamperin cewek gue dulu ya. Tugas gue udah selesai kan, abis pulang gue mau ngajak jalan Dina. Bye bye Nina..”
Sambil melambaikan tangnnya, seolah-olah Ujan mengucapkan ucapan selamt tinggal untukku selamanya yang sudah tidak bisa aku kejar lagi.
Setelah selesai semuanya, Dani menawarkanku untuk diantarkan pulang olehnya karena dia tahu aku dalam keadaan yang tidak baik.
Dani menggiringku ke parkiran dengan menyelimuti badanku dengan jaketnya yang tebal untuk masuk kedalam mobil Honda Jazz hitamnya. Dan langsung memasang penghangat karena di luar masih hujan.
“Nin, gue mau ngomong sesuatu sama lo.” Kata Dani ketika aku ingin turun dari mobilnya yang sudah di depan rumahku.
“iya, mau ngmong apa Dan?”
“Lo maun ggak jadi pacar gue?’” Tanya Dani dengan menahan rasa groginya.
“Ih, apaan sih Dan. Bacanda lo ga mempan buat gue tau.” Jawabku sambil tertawa.
“Gue nggak becanda Nin, Gue serius. Gue beneran sayang banget ma lo.”Kata Dani dengan raut muka yang serius.
“Tapi kan lo tau senidiri Dan, gue itu cuma sayang…” Aku tidak kuasa Manahan tangis untuk mengatakan sebuah nama yang istimewa itu.
“Gue tau Nin, tapi gue beneran sayang banget ma lo. Dan gue janji ga bakal bikin lo sakit hati kaya Ujan lo itu. Please..kasih gue kesempatan buat lo mengenal gue lebih jauh..”Ucap Dani lirih sambil memagang tanganku dengan lembut. “ Gue nggak maksa lo buat jadi cewek gue sekarang, tspi gue cuma minta lo ngebuka hati lo buat gue juga Nina.”
Ya Tuhan, apa iya aku harus menerima usulan Dani? Apa ini malaikat yang kau kirim untuk mengobati sakitku yang dalam ini?
Suasana di dalam mobil itu berubah jadi diam dan hanya terdengar hembusan napas Dani yang Takut dengan jawabanku yang ditunggu.
Mungkin benar, aku harus belajar mengenal orang yang menyayangiku dengan memberi kesempatan. Dani juga sudah baik dan perhatian kepadaku.
“Mmm.. Iya Dan, kita jalanin aja dulu ya.”
“Makasih ya Nin.” Dani langsung memelukku dan aku hanya bisa tersenyum.
“ Lo liat pelangi itu Nin, gue bakal jadi pelangi lo setelah hujan yang deras itu yang akan mewarnai hidup Nina.” Kata Dani sambil menunjuk tangannya ke arah pelangi yang tergambar di depan kaca mobil dengan indah.

*******

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar